Penginderaan jauh atau inderaja adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji.
Lindgren(1985 dalam Sutanto, 1987) mengungkapkan bahwa penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi, infomasi ini khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh terdiri atas 3 komponen utama yaitu:
- obyek yang diindera
- sensor untuk merekam obyek dan
- gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi.
Sebelumnya penginderaan jauh lebih banyak menggunakan pesawat udara dan balon udara dalam perekaman data permukaan bumi, tetapi seiring dengan perkembangan penerbangan antariksa dan penggunaan satelit untuk berbagai kepentingan termasuk didalamnya perekaman permukaan bumi, maka penginderaan jauh tumbuh berkembang semakin cepat. Demikian pula halnya dengan penggunaan sensor yang di bawa oleh berbagai wahana juga mengalami peningkatan baik dalam jenis sensor yang digunakan maupun tingkat kedetailan hasil penginderaan.
Satelit pertama yang berhasil diluncurkan dalam rangka monitoring sumber daya bumi adalah satelit ERTS (Earth Resources Technology Satelite) yang diluncurkan pada tahun 1972.
Beberapa contoh manfaat dalam aplikasi penginderaan jauh adalah:
- Identifikasi penutupan lahan (landcover)
- Identifikasi dan monitoring pola perubahan lahan
- Manajemen dan perencanaan wilayah
- Manajemen sumber daya hutan
- Eksplorasi mineral
- Pertanian dan perkebunan
- Manajemen sumber daya air
- Manajemen sumber daya laut
Karakteristik Data Citra
- Karakter spasial atau yang lebih dikenal sebagai resolusi spasial
- Karakteristik spektral atau lebih sering disebut sebagai resolusi spectral
- Karakteristik Temporal
Sedangkan data penginderaan jauh berdasarkan jenis produk datanya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
- Citra foto
- Citra non foto
Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
1. Sumber Tenaga
- Atmosfer
- Interaksi Antara Tenaga dan Objek
- Sensor dan Wahana
- Perolehan Data
- Pengguna Data
Keunggulan Penginderaan Jauh
- Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip wujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
- Dari jenis citra tertentu, dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
- Karakteristik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
- Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
- Citra merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
- Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
Keterbatasan Penginderaan Jauh
Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada pun, belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, 1979). Di samping itu, harganya relatif mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, 1985).
Kelemahan Penginderaan Jauh
Peralatan yang digunakan mahal dan Sulit untuk memperoleh citra foto maupun citra nonfoto. Selain itu tidak semua parameter kelautan dan wilayah pesisir dapat dideteksi dengan teknologi penginderaan jauh.Hal ini disebabkan karena gelombang elektromagnetik mempunyai keterbatasan dalam membedakan benda yang satu dengan benda yang lain, tidak dapat menembus benda padat yang tidak transparan, daya tembus terhadap air yang terbatas. Selain itu Akurasi data lebih rendah dibandingkan dengan metode pendataan lapangan (survey in situ).
Manfaat Penginderaan Jauh
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Geodesi, di antaranya Pengolahan dan analisis data citra satelit, Pengolahan dan analisis foto udara, Pengolahan dan analisis foto small format, Pengolahan data dan analisis komponen pasut laut, Pengolahan data integrasi SIG dan fotogrametri
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Kelautan, di antaranya Pengamatan sifat fisis air laut, Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut, Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain dan Pemetaan perubahan kawasan hutan bakau.
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Hidrologi, di antaranya Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai, Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai, Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir dan Pengamatan kecenderungan pola aliran sungai
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Geologi, di antaranya Penentuan struktur geologi dan macamnya, Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran, atau tsunami), Pemantauan debu vulkanik, Pemantauan distribusi sumber daya alam, Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut, Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer dan Pemantauan permukaan di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi sistem informasi geografi (SIG)
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Meteorologi dan Klimatologi, di antaranya Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon, Mengetahui sistem atau pola angin permukaan Pemodelan meteorologi dan data klimatologi dan Pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat pewarnaan dan kandungan air di udara
- Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Oseanografi, di antaranya Pengamatan sifat fisis air, seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut, Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah) dan Pencarian distribusi suhu permukaan Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi.
Anda membutuhkan Penginderaan jauh ? kami membuka layanan untuk Penginderaan jauh , silahkan klik disini
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh-2/