You are currently viewing BIG Kejar Peningkatan Akurasi Model Geoid Indonesia

BIG Kejar Peningkatan Akurasi Model Geoid Indonesia

Selamat datang di Geometri News, sumber terpercaya untuk berita terkini dalam dunia survei dan pemetaan. Pada kesempatan ini, Geometri News akan membawakan berita terkait upaya terbaru dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam meningkatkan akurasi model Geoid Indonesia.

Pengambilan Data Lapangan Oleh Petugas Lapangan BIG

Baca Juga Artikel Menarik Yang Lainnya : Hasanuddin Zainal Abidin: Guru Besar Ahli Geodesi Indonesia

Banggai, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) terus mengupayakan peningkatan akurasi peta dasar skala besar untuk wilayah Indonesia. Hingga tahun 2023, ketersediaan peta dasar skala 1:5.000 masih sangat terbatas, mencapai hanya 2,57% dari total wilayah Indonesia.

Salah satu langkah percepatan yang dilakukan BIG adalah melalui penyelenggaraan survei dan pengukuran gaya berat relatif teristris. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) pada 14-31 Maret 2024 di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Menurut Arisauna Maulidyan Pahlevi, Koordinator Jaring Kontrol Gaya Berat dan Geoid PJKGG BIG, data yang dihasilkan dari survei ini akan menjadi data utama dalam pemodelan Geoid Indonesia. Model ini memiliki peran penting sebagai sistem referensi geospasial vertikal nasional yang tunggal dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial.

Pemodelan geoid yang lebih akurat diharapkan dapat meningkatkan akurasi peta dasar dan informasi geospasial lainnya, memudahkan integrasi data dari berbagai sumber, serta mendukung berbagai aplikasi geospasial seperti navigasi dan sistem informasi geografis (SIG).

Metode survei dan pengukuran gaya berat relatif teristris dilakukan dengan mengukur nilai geopotensial di titik pengukuran secara langsung di lapangan menggunakan instrumen gravimeter relatif teristris. Hasilnya berupa model geoid yang lebih teliti karena densifikasi data gaya beratnya.

Pengambilan Dokumentasi Arah Mata Angin

Baca Juga Artikel Menarik Yang Lainnya : Peran Geodesi Dalam Pemetaan Lahan dan Properti di Kota Bandung

Survei yang dilakukan selama sekitar 3 minggu tersebut bertujuan untuk memperoleh data yang lebih akurat, terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan geoid yang lebih teliti di wilayah perkotaan, di mana pengukuran menggunakan metode teristris lebih efektif daripada pengukuran dari udara.

Dengan langkah-langkah seperti ini, BIG berkomitmen untuk terus meningkatkan akurasi dan ketersediaan data geospasial di Indonesia. Peluncuran survei dan pengukuran gaya berat relatif teristris menjadi langkah penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur geospasial nasional yang lebih baik.

Terus ikuti Geometri News untuk informasi terbaru seputar perkembangan teknologi dan kegiatan di bidang survei dan pemetaan. Bersama-sama, mari kita dorong kemajuan dalam pemetaan dan pengelolaan informasi geospasial demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Geometri Indonesia, Teman Terbaik Surveyor

Tinggalkan Balasan